Kabel Bawah Laut Picu Blackout, PLN dan Pemerintah Minta Maaf

Sumbar, KabaRakyat.web.id - Bali mengalami blackout besar pada Jumat sore. Listrik padam total sekitar pukul 16.00 WITA, menyebabkan seluruh wilayah Bali gelap. Aktivitas warga dan wisatawan pun terganggu.
PT PLN segera bertindak cepat dengan mengerahkan ratusan personel untuk memperbaiki sistem transmisi. Gangguan ini dipastikan bukan akibat serangan siber, melainkan masalah teknis pada infrastruktur.
Kurang dari 30 menit, listrik mulai menyala kembali secara bertahap. Dalam 45 menit, progres pemulihan signifikan tercapai. PLN memprioritaskan fasilitas vital seperti rumah sakit dan bandara.
Pada tengah malam, 90% pelanggan atau sekitar 1,6 juta pelanggan telah tersambung kembali. Bandara Ngurah Rai tetap beroperasi dengan dukungan generator cadangan, meski beberapa penerbangan sempat tertunda.
PLN memastikan pelayanan umum tetap aman. Pelabuhan dan pusat keramaian kembali menyala. Direktur Distribusi PLN, Adi Prianto, memimpin operasi dan menegaskan bahwa gangguan terjadi pada sistem penyaluran, bukan pembangkit.
Sobat KabaRakyat, kerja keras petugas PLN luar biasa. Hingga pukul 03.00 WITA, listrik pulih 100%. Bali kembali terang, dan wisatawan serta warga bisa bernapas lega.
PLN menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan akibat blackout. Mereka mengapresiasi kesabaran masyarakat dan memohon doa agar infrastruktur listrik lebih andal ke depannya.
Gangguan berasal dari kabel bawah laut yang menghubungkan Bali dan Jawa, serta masalah pada Celukan Bawang PLTU Unit 2. PLN masih menyelidiki penyebab pasti melalui tim teknis.
Blackout ini menjadi pengingat bahwa Bali sangat bergantung pada pasokan listrik dari Jawa. Gubernur Koster pernah menyoroti perlunya kemandirian energi melalui energi terbarukan seperti tenaga surya.
Sobat KabaRakyat, PLN berkomitmen meningkatkan layanan dengan menggencarkan pemeliharaan infrastruktur, terutama kabel bawah laut, untuk menjamin keandalan pasokan listrik.
Pesona Bali tetap memikat meski sempat blackout. Hotel dan restoran cepat pulih berkat generator cadangan. Pariwisata Bali tetap bergairah, dan wisatawan tetap percaya pada pulau ini.
Masyarakat Bali menunjukkan solidaritas luar biasa. Tetangga saling membantu dengan lilin dan senter saat listrik padam. Semangat gotong royong menjadi kekuatan budaya Bali.
PLN merencanakan peningkatan kapasitas pembangkit lokal dan memprioritaskan energi hijau, seperti panel surya dan tenaga angin, untuk membuat Bali lebih tangguh.
Sobat KabaRakyat, kejadian ini memberi pelajaran penting. Infrastruktur listrik perlu perhatian serius. Pemda, PLN, dan masyarakat harus bersinergi untuk mewujudkan Bali yang lestari.
Pemerintah pusat memantau situasi ini. Menteri ESDM memberikan arahan agar PLN melakukan evaluasi menyeluruh dan mengaudit sistem transmisi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Bali sebagai destinasi dunia harus terjaga. Listrik adalah urat nadi pariwisata, dan investasi pada energi terbarukan semakin mendesak. Sobat KabaRakyat, mari dukung upaya ini.
Blackout menjadi ujian, tetapi juga bukti ketangguhan Bali. PLN, masyarakat, dan pemda bersatu, dan dalam hitungan jam, Bali bangkit. Ini adalah semangat pulau dewata.
Sobat KabaRakyat, mari jaga Bali bersama. Hemat listrik dan dukung energi hijau. Blackout ini adalah momentum perubahan agar Bali lebih kuat, dan pariwisata serta kehidupan warga tetap bersinar.