Krisis RAM Global 2026: Harga Smartphone Naik Drastis Akibat Demam AI
KabaRakyat.web.id - Krisis RAM global mulai terasa sepanjang 2025. Permintaan chip memori untuk AI data center picu kelangkaan pasokan.
Produsen prioritaskan memori performa tinggi ke server. Margin lebih tebal dari AI buat pasokan konsumen terbatas.
Harga RAM diproyeksi naik hingga 40% hingga Q2 2026. Sobat KabaRakyat, ini jadi "Ramagedon" baru industri gadget.
Akar Masalah Krisis Memori
Ledakan AI tingkatkan kebutuhan chip memori drastis. Data center rebut pasokan untuk model large language.
Produsen seperti Samsung dan SK Hynix alihkan produksi. Prioritas server AI tekan pasokan smartphone dan laptop.
Counterpoint Research revisi proyeksi pengiriman 2026. Kontraksi 2,1% year-on-year dari pertumbuhan tipis.
Bill of Material smartphone naik 10-25%. Rata-rata harga jual global diprediksi naik 7% tahun depan.
Dampak ke Pasar Smartphone
Apple diproyeksi turun 2,2%, Samsung 2,1%. Xiaomi kontraksi 1,8%, Honor paling tertekan 3,4%.
Industri bergeser dari perang volume ke margin. Produsen rem produksi dan naikkan harga model menguntungkan.
Brand besar seperti Apple dan Samsung lebih tahan. Daya tawar dan ekosistem kuat lindungi pangsa pasar.
Produsen China rentan karena margin tipis. Xiaomi peringatkan kenaikan harga hingga 20-30% di 2026.
Penyesuaian Spesifikasi Produk
High-end pertahankan RAM 12-16GB. Transisi ke 16GB lambat karena biaya tinggi.
Mid-range tinggalkan opsi 12GB. Kembali ke 6-8GB untuk tekan harga jual.
Entry-level paling terdampak. RAM turun ke 4GB setelah sempat 6-8GB sebelumnya.
Laptop mid dan entry paku di 8GB. Sulit turun lebih rendah dalam jangka pendek.
Sobat KabaRakyat, era spesifikasi agresif berakhir. Produsen pilih RAM minimum yang masih diterima pasar.
Strategi Industri dan Konsumen
Produsen turunkan spesifikasi non-utama. Kamera, layar, dan audio jadi korban kompromi biaya.
Dorong konsumen ke model premium. Margin lebih aman di segmen atas.
Konsumen hadapi harga mahal dan spesifikasi menyusut. Siklus ganti perangkat semakin panjang.
TrendForce prediksi pemulihan baru 2028. Teknologi terasa mahal dan selektif beberapa tahun ke depan.
Sobat KabaRakyat, AI jadi prioritas global. Dampak tidak langsung buat perangkat konsumen lebih terbatas.
Krisis ini ubah cara pilih gadget. Bayar lebih atau terima kompromi spesifikasi jadi pilihan utama.