Kekuatan Paspor ASEAN 2025: Singapura dan Malaysia Unggul, Indonesia Ketinggalan
KabaRakyat.web.id - Ranking paspor dunia terbaru menunjukkan perubahan signifikan di ASEAN. Singapura dan Malaysia naik drastis, sementara Indonesia masih tertinggal.
Indeks paspor November 2025 soroti dominasi Asia. Singapura kini posisi terkuat kedua global dengan akses bebas visa luas.
Malaysia naik ke peringkat tiga dunia. Akses visa-free mencapai ratusan negara, termasuk Eropa dan Amerika.
Faktor Ekonomi dan Reputasi Warga
Kekuatan paspor dipengaruhi pendapatan per kapita tinggi. Warga negara maju dianggap rendah risiko overstay atau migrasi ilegal.
Singapura capai GDP per kapita setara miliaran rupiah. Warga mayoritas kelas menengah atas, fokus liburan dan belanja.
Malaysia ikuti tren positif dengan pendapatan meningkat. Reputasi warga disiplin tingkatkan kepercayaan negara tujuan.
Indonesia GDP per kapita sekitar Rp87 juta. Resiko migran ilegal lebih tinggi di mata negara maju.
Sobat KabaRakyat, kasus overstay WNI rusak citra. Negara lain waspada, screening visa lebih ketat.
Isu Sensitif dan Islamofobia
Faktor terorisme dan islamofobia turut berperan. Screening WNI sering lebih ketat di Barat.
Reputasi ini bukan dominan tapi signifikan. Beberapa negara terapkan aturan ekstra untuk pencegahan.
Stabilitas dalam negeri krusial. Penegakan hukum konsisten bangun kepercayaan internasional.
PR Indonesia Perkuat Paspor
Ekonomi harus naik signifikan. Pendapatan per kapita tinggi kurangi kecurigaan migrasi kerja.
Beresin pekerja ilegal dan overstay. Reputasi baik buka pintu lebih banyak visa waiver.
Perkuat kelas menengah stabil. Kelompok ini jadi jaminan warga pulang setelah liburan.
Selektif beri bebas visa ke negara lain. Hindari penyalahgunaan seperti usaha ilegal.
Stabilitas keamanan jadi prioritas. Hukum tegas tingkatkan citra global Indonesia.
Sobat KabaRakyat, proses ini butuh puluhan tahun. Singapura dan Malaysia capai posisi sekarang lewat reformasi jangka panjang.
Indonesia bisa ikuti jejak tetangga. Fokus PR domestik jadi kunci utama.
Negara kaya seperti China masih berjuang. Potensi Indonesia besar dengan komitmen konsisten.
Ranking ini motivasi perbaikan. Sobat KabaRakyat, pantau perkembangan diplomasi Indonesia ke depan.