Honda Brio Bensin vs BYD Atto 1 Listrik: Hitung Total Biaya Kepemilikan Jangka Panjang
Foto: Seruput Tech
KabaRakyat.web.id - Banyak warga Jabodetabek galau memilih mobil harian. Budget Rp200 jutaan, jarak tempuh harian 50 km, weekend 50 km, plus mudik tahunan.
Honda Brio Satya ECVT dan BYD Atto 1 Dynamic jadi dua pilihan utama. Satu bensin irit, satu listrik murah operasional.
Perbandingan ini hitung total cost of ownership selama 10 tahun. Termasuk beli, energi, servis, pajak, hingga harga jual kembali.
Profil Dua Mobil dan Asumsi Penggunaan
Honda Brio Satya ECVT 2025 harga OTR Rp202,5 juta. Konsumsi realistis 16,9 km/liter dengan Pertamax Rp12.500/liter.
BYD Atto 1 Dynamic harga OTR Rp195 juta. Konsumsi 8,8 km/kWh, biaya listrik rumah Rp2.000/kWh.
Asumsi pemakaian: 20.000 km/tahun atau 200.000 km dalam 10 tahun. Charging Atto 1 mayoritas di rumah.
Kedua mobil dapat insentif pemerintah. Brio lewat skema LCGC, Atto 1 lewat kebijakan BEV 0% pajak.
Brio punya jaringan servis luas dan spare part murah. Atto 1 tawarkan fitur lebih lengkap dan dimensi lebih besar.
Biaya Awal dan Instalasi
Brio Satya ECVT langsung siap pakai tanpa tambahan biaya. Harga beli Rp202,5 juta jadi modal utama.
Atto 1 butuh wall charger plus instalasi. Grounding, sertifikasi SLO, dan meteran baru PLN total estimasi Rp15 juta.
Total biaya awal Brio Rp202,5 juta. Atto 1 Rp210 juta termasuk charger dan instalasi rumah.
Perbedaan Rp7,5 juta ini awalnya menguntungkan Brio. Namun, selisih ini akan tertutup di biaya operasional jangka panjang.
Sobat KabaRakyat, charger Atto 1 bisa dibeli terpisah. Proses instalasi memakan waktu 2 minggu hingga 1 bulan.
Biaya Energi Jangka Panjang
Brio butuh 1.183 liter bensin per tahun. Total biaya energi tahunan Rp14,8 juta atau Rp148 juta dalam 10 tahun.
Atto 1 butuh 2.273 kWh listrik per tahun. Biaya tahunan Rp4,5 juta atau Rp45 juta selama 10 tahun.
Selisih biaya energi mencapai Rp103 juta. Listrik jauh lebih hemat dibandingkan bensin Pertamax.
Biaya ini belum termasuk fluktuasi harga BBM. Listrik rumah cenderung lebih stabil meski ada kenaikan tarif.
Sobat KabaRakyat, semakin sering dipakai, semakin besar penghematan Atto 1. Cocok untuk komuter intensif.
Servis, Pajak, dan Harga Jual Kembali
Servis Brio estimasi Rp2,2 juta dalam 10 tahun. Termasuk ganti oli, filter, dan pembersihan rutin.
Servis Atto 1 sekitar Rp10 juta untuk 200.000 km. EV punya komponen lebih sedikit dan garansi baterai 8 tahun.
Pajak tahunan Brio Rp3,1 juta atau Rp31 juta dalam 10 tahun. Atto 1 dapat tarif 0% sesuai kebijakan pemerintah.
Harga jual kembali Brio prediksi 58% dari harga baru atau Rp118 juta. Atto 1 sulit diprediksi karena mobil baru.
Asumsi konservatif, Atto 1 nilai jual kembali Rp0. Total biaya kepemilikan Atto 1 lebih murah Rp25 juta.
Brio unggul di resale value tinggi. Atto 1 menang di biaya operasional dan pajak nol.
Perhitungan ini belum termasuk overhaul CVT Brio atau penggantian baterai Atto 1 setelah garansi habis.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Atto 1 menang dalam total biaya 10 tahun. Hemat energi, servis murah, pajak nol jadi keunggulan utama.
Brio cocok jika prioritas jual kembali tinggi. Jaringan servis luas dan nilai tukar stabil jadi nilai plus.
EV semakin hemat jika dipakai intensif. Cocok untuk mobilitas tinggi tanpa khawatir harga jual kembali.
Sobat KabaRakyat, coba sewa atau pinjam dulu sebelum beli. Pastikan mobil sesuai kebutuhan harian Anda.
Perhitungan ini asumsi realistis. Kondisi nyata bisa berbeda tergantung gaya mengemudi dan lokasi.
Pilih sesuai kebutuhan, bukan hanya harga. EV masa depan, tapi bensin masih andal untuk banyak orang.