Demo Gen Z Nepal 2025: Rumah Mantan PM Dibakar, Istri Tewas Terbakar

Demo Gen Z Nepal 2025: Rumah Mantan PM Dibakar, Istri Tewas Terbakar

kabaRakyat.web.id - Nepal dilanda kerusuhan hebat pada September 2025. Demonstrasi Gen Z mengguncang Kathmandu, menewaskan 22 orang, termasuk istri mantan Perdana Menteri.

Protes dipicu larangan media sosial dan maraknya korupsi. Kemarahan rakyat berujung aksi anarkis, membakar gedung parlemen dan rumah pejabat.

Rajyalaxmi Chitrakar, istri eks-PM Jhalanath Khanal, tewas terbakar. Insiden ini menandai puncak kekerasan protes anti-pemerintah di Nepal.

Pemicu dan Eskalasi Protes

Demonstrasi dimulai 4 September 2025, setelah pemerintah memblokir 26 platform media sosial, termasuk Facebook dan X, atas alasan pajak dan keamanan siber.

Gen Z, usia 13–28 tahun, memimpin aksi menuntut kebebasan berekspresi. Sobat KabaRakyat, korupsi dan kesenjangan sosial memicu kemarahan lebih luas.

Pada 8 September, polisi menembakkan peluru tajam, menewaskan 19 demonstran. Tindakan ini memicu eskalasi protes di Kathmandu dan kota-kota lain.

Pemerintah mencabut larangan media sosial pada 9 September. Namun, kematian demonstran membuat massa semakin marah, menyerang simbol kekuasaan.

Gedung DPR, istana Singha Durbar, dan rumah pejabat menjadi sasaran. Protes berubah anarkis, dengan massa membakar dan menjarah properti.

Tragedi Rajyalaxmi Chitrakar

Rajyalaxmi Chitrakar tewas pada 9 September 2025. Massa menjebaknya di rumahnya di Dallu, Kathmandu, sebelum membakar kediaman tersebut.

Chitrakar dilarikan ke Kirtipur Burn Hospital dalam kondisi kritis. Luka bakar parah di tubuh dan paru-parunya tak dapat diselamatkan.

Insiden ini mengejutkan dunia. Keluarga Khanal menyebutnya tindakan barbar, mencerminkan kemarahan massa yang tak terkendali.

Rumah PM KP Sharma Oli dan eks-PM Sher Bahadur Deuba juga dibakar. Menteri Bishnu Paudel diserang massa di jalanan.

Sobat KabaRakyat, kekerasan ini menewaskan 22 orang, dengan 300 lainnya luka-luka. Militer Nepal turun tangan, memberlakukan jam malam.

Krisis Politik dan Respons Dunia

KP Sharma Oli mengundurkan diri pada 9 September. Presiden Ram Chandra Paudel menyerukan dialog, namun protes terus berlanjut.

Militer Nepal mengambil alih keamanan. Helikopter mengevakuasi menteri ke barak militer, sementara bandara Kathmandu ditutup sementara.

UN Human Rights Chief Volker Türk mengecam kekerasan. Ia mendesak dialog untuk meredakan ketegangan dan menghormati suara pemuda.

Korupsi endemik dan pengangguran 22% di kalangan pemuda memicu protes. Gaya hidup mewah anak pejabat, atau “nepo kids,” jadi sorotan.

Pidato viral pelajar SMA Afiska Raut menggugah Gen Z. Ia menyinggung korupsi dan kegagalan pemerintah ciptakan lapangan kerja.

Nepal kini tanpa PM dan parlemen yang berfungsi. Sobat KabaRakyat, krisis ini mengguncang stabilitas politik di negara Himalaya tersebut.

Tags:
Bagikan:
Baca juga
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image