Suzuki Fronx 2025: Spesifikasi, Harga, dan Fitur Unggulan di Indonesia
KabaRakyat.web.id - Suzuki Fronx 2025 menjadi sorotan di pasar otomotif Indonesia. Mobil ini langsung mencuri perhatian sebagai model terlaris Suzuki tahun ini, menggeser popularitas XL7. Desain menawan dan fitur lengkap jadi daya tarik utama.
Berbasis platform Baleno, Fronx hadir dengan gaya crossover modern. Meski dimensinya kompak, fitur canggih seperti kamera 360 dan radar membuatnya unggul di kelasnya. Sobat KabaRakyat, penasaran dengan performanya?
Harga terjangkau dengan insentif pajak PPnBM menjadi keunggulan. Namun, apakah mobil ini benar-benar worth it? Mari kita ulas desain, interior, dan pengalaman berkendaranya berdasarkan test drive terbaru.
Desain dan Eksterior: Gaya Crossover yang Memikat
Suzuki Fronx tampil dengan desain sporty ala SUV-coupe. Lampu depan LED tiga titik, dengan high beam atas dan low beam bawah, memberikan kesan premium. DRL juga berfungsi sebagai lampu sein.
Bagian belakangnya menonjol dengan lampu LED memanjang. Desain sloping roofline membuatnya terlihat elegan, meski sedikit mengorbankan ruang kabin. Sobat KabaRakyat, mobil ini tampak lebih besar di foto!
Dimensi Fronx hanya 3.995 mm panjang, 1.765 mm lebar, dan wheelbase 2.520 mm. Ukurannya lebih kecil dari kebanyakan SUV, ideal untuk parkir di ruang sempit.
Velg 16 inci dengan ban Goodyear 195/60 R15 terlihat proporsional. Detail plastik rapi di fender menambah kesan berkelas, berbeda dari kompetitor yang sering minim finishing.
Varian two-tone, seperti yang diuji di Jogja, menambah kesan mewah. Ground clearance 170 mm cukup untuk jalanan perkotaan, meski bukan untuk off-road ekstrem.
Interior dan Fitur: Kompak Namun Fungsional
Interior Fronx mirip Baleno, tapi dengan sentuhan modern. Dashboard dual-tone dengan aksen piano black memberikan nuansa premium. Jok kombinasi kulit sintetis dan kain nyaman digunakan.
Head unit 9 inci mendukung Apple CarPlay dan Android Auto, meski belum wireless. Sobat KabaRakyat, kualitas suara standar, tapi bisa ditingkatkan dengan DSP untuk pengalaman lebih baik.
Fitur keselamatan lengkap, termasuk kamera 360, radar, dan adaptive cruise control. Lane departure warning dan stability control juga hadir, jarang ditemui di kelas ini.
Kabin belakang cukup untuk penumpang di bawah 170 cm. Legroom memadai, tapi headroom terbatas karena desain atap landai. AC belakang dengan USB-A dan USB-C menambah kenyamanan.
Bagasi 304 liter cukup untuk kebutuhan harian. Ban serep full-size jadi nilai tambah, tidak seperti space saver di banyak mobil sekelas. Penyimpanan kecil di pintu juga praktis.
Performa dan Pengalaman Berkendara: Cukup, Tapi Bukan Terbaik
Fronx menggunakan mesin K15C 1.5 liter mild-hybrid, menghasilkan 76 kW dan 137 Nm, ditambah 55 Nm dari motor listrik. Transmisi otomatis 6 percepatan standar, dengan paddle shifter.
Performa mesin cukup untuk penggunaan kota, tapi kurang bertenaga di putaran bawah. Akselerasi terasa lambat di bawah 3.000 rpm, baru responsif di atas 4.000 rpm.
Suspensi Fronx empuk, mirip XL7, menyerap guncangan dengan baik. Handling stabil di kecepatan tinggi, meski steering agak kurang presisi dibandingkan kompetitor seperti Honda City Hatchback.
Sobat KabaRakyat, sistem mild-hybrid lebih sebagai gimmick untuk efisiensi pajak. Konsumsi bahan bakar sekitar 6.5 liter/100 km di dunia nyata, hemat untuk ukurannya.
Fitur ADAS, seperti lane keeping assist, bekerja mulus. Adaptive cruise control halus, tapi pengemudi tetap harus memegang setir. Mobil ini cocok untuk perjalanan santai, bukan balapan.
Harga mulai Rp300 juta (OTR) dengan PPnBM rendah (7%) membuatnya kompetitif. Namun, transmisi AT kurang halus dibandingkan dual-clutch modern. Performa hybrid juga kurang terasa.
Meski begitu, Fronx menawarkan keseimbangan antara harga, fitur, dan desain. Bagi yang mencari crossover kompak dengan fitur lengkap, mobil ini layak dipertimbangkan untuk kebutuhan sehari-hari.
