Dugaan Sabotase Kebakaran Pasar Payakumbuh: Api dari Atas, CCTV Dibongkar

kabaRakyat.web.id - Kebakaran hebat melanda Pasar Payakumbuh Blok Barat, Sumatera Barat, pada Selasa (26/8/2025) dini hari. Ratusan toko dan kios ludes dilalap api.
Peristiwa ini menyebabkan kerugian besar bagi pedagang. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp190 miliar, menghanguskan 380 unit bangunan.
Ikatan Pedagang Pasar Payakumbuh (IP3) menduga kebakaran ini disengaja. Mereka menyoroti kejanggalan yang memperkuat kecurigaan adanya unsur kesengajaan.
Indikasi Kesengajaan Kebakaran
IP3 mencatat tujuh kali kebakaran sejak 2016, pasca penolakan Perda Nomor 13 Tahun 2016. Perda ini mengatur pengelolaan pasar tradisional.
H. Esa Muhardanil, Ketua IP3, menyebut kebakaran kali ini berbeda. Api berasal dari atas, bukan bawah seperti kejadian sebelumnya.
Pedagang melaporkan empat titik api muncul serentak. Hal ini menyulitkan upaya pemadaman awal oleh petugas ronda.
Sebelum kebakaran, CCTV di pasar dibongkar dua bulan lalu. Petugas menyebut perintah dari Dinas Kominfo, tanpa alasan jelas.
Kejanggalan lain, armada damkar Payakumbuh terbatas. Dari tiga unit, hanya satu berisi air saat kejadian, kata Ady Surya.
Sobat KabaRakyat, pedagang menduga kebakaran terkait penolakan revitalisasi pasar. Pemko ingin membongkar dan membangun ulang pasar.
Upaya Pemadaman dan Kerugian
Kebakaran dilaporkan pukul 05.06 WIB, dipadamkan sepenuhnya pukul 15.05 WIB. Damkar dari berbagai daerah turut membantu.
Sekitar 267 toko, 48 kios, dan 185 palung ludes. Kerugian aset Rp40 miliar, total kerugian pedagang Rp150 miliar.
Cuaca panas dan kemarau panjang mempercepat penyebaran api. Bahan tekstil di toko memicu kobaran yang sulit dikendalikan.
Pemko Payakumbuh memperkirakan kerugian Rp65 miliar, dengan 485 toko dan kios habis terbakar, 152 lainnya terdampak.
Sobat KabaRakyat, pedagang tekstil paling merugi. Banyak yang gagal menyelamatkan barang karena api membesar sebelum subuh.
Tuntutan Penyelidikan dan Relokasi
IP3 menuntut Polres Payakumbuh mengusut tuntas kasus ini. Polisi bekerja sama dengan lab forensik Polda Riau.
Wali Kota Zulmaeta menyiapkan relokasi sementara pedagang. Lokasi di Blok Timur dipertimbangkan untuk aktivitas perdagangan kembali.
Pedagang tidak menolak revitalisasi, tetapi meminta Pemko mempertimbangkan kondisi ekonomi. Penurunan jual beli membuat pedagang kesulitan.
Ady Surya menegaskan, jika terbukti disengaja, pelaku harus diproses hukum. Lebih dari 1.000 pedagang kehilangan mata pencarian.
Sobat KabaRakyat, penyelidikan diharapkan membawa keadilan. Pedagang berharap kejelasan penyebab kebakaran yang merugikan ini.