Produser Merah Putih: One For All Bantah Terima Rp6,7 Miliar Pemerintah

KabaRakyat.web.id - Film animasi Merah Putih: One For All kembali jadi sorotan. Isu dana produksi Rp6,7 miliar memicu kontroversi besar. Publik mempertanyakan asal-usul anggaran film ini.
Tudingan dana dari pemerintah viral di media sosial. Banyak yang menganggap ada praktik tak terpuji. Produser Toto Soegriwo angkat bicara terkait isu ini.
Sobat KabaRakyat, tuduhan ini menuai reaksi beragam. Netizen membagi pendapat antara dukungan dan skeptisisme. Klarifikasi resmi kini menjadi fokus perhatian.
Klarifikasi Produser Soal Tuduhan Dana Pemerintah
![]() |
sumber: @totosoegriwo / x.com |
Toto Soegriwo membantah keras tuduhan dana pemerintah. Ia tegas menyatakan tak menerima satu rupiah pun. “Ini fitnah keji,” ungkapnya dalam pernyataan resmi.
Produser menegaskan proses produksi murni mandiri. Kerja gotong-royong tim kreatif menjadi kunci. Anggaran Rp6,7 miliar diakui berasal dari sumber pribadi dan sponsor.
Isu ini berdampak pada keluarga Soegriwo. Tekanan mental dirasakan istri dan anak-anaknya. Ia memohon warganet berhenti menyebarkan informasi palsu.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, ikut beri klarifikasi. Dalam audiensi, ia hanya beri masukan kreatif. Tak ada bantuan finansial atau promosi disalurkan.
Proses Produksi dan Komitmen Kreatif
Film ini digarap sejak setahun lalu. Post-produksi memakan waktu dua hingga tiga bulan. Tim animator lokal bekerja keras untuk menyelesaikannya.
Cerita tentang anak-anak mencari bendera hilang jadi inti film. Inspirasi datang dari semangat upacara 17 Agustus. Tujuannya edukasi nasionalisme pada anak.
Soegriwo menegaskan keterpanggilan sebagai kreator. Film ini hadiah untuk HUT RI ke-80. “Kami ingin kembalikan tontonan berkualitas untuk anak,” katanya.
Kritik visual dari trailer diakui berbeda dengan film utuh. Produser minta publik nonton 14 Agustus. “Jangan nilai dari potongan saja,” imbuhnya.
Harapan dan Dampak ke Depan
Soegriwo berharap publik paham duduk perkara. Ia ingin kembali fokus berkarya. Dukungan bioskop 21 jadi dorongan besar untuk penayangan.
Sobat KabaRakyat, kasus ini jadi pelajaran industri kreatif. Transparansi anggaran sangat krusial. Publik menantikan bukti kualitas film nanti.
Kontroversi ini tak mengurangi semangat tim. Film tetap tayang sesuai jadwal. Harapan besar ada pada sambutan penonton di bioskop.
Kasus ini mengingatkan pentingnya verifikasi berita. Warganet diminta bijak sebelum menghakimi. Merah Putih: One For All punya peluang tebus citra.