Lelang Motor Yamaha NMAX Bekas Banjir, Hemat atau Rugi?

Lelang Motor Yamaha NMAX Bekas Banjir, Hemat atau Rugi?

KabaRakyat.web.id - Berita otomotif selalu menarik perhatian. Salah satu yang baru-baru ini viral adalah lelang Yamaha NMAX bekas banjir seharga Rp15 juta. Harga ini setengah dari harga baru. Namun, apakah motor ini layak dibeli? Mari kita ulas.

Motor bekas banjir sering memicu perdebatan. Di satu sisi, harganya sangat menggiurkan. Di sisi lain, kondisinya memunculkan banyak pertanyaan. Sobat KabaRakyat, apakah hemat jutaan rupiah sepadan dengan risikonya? Artikel ini akan mengupas tuntas isu tersebut.

Lelang ini berlangsung di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Motor-motor tersebut disimpan di gudang milik pengusaha lokal, bukan milik Yamaha resmi. Kabar ini sempat menimbulkan spekulasi, tetapi fakta-fakta mulai terungkap.

Asal-Usul Motor dan Kontroversi Lelang

Yamaha menegaskan bahwa lelang ini bukan inisiatif mereka. Motor-motor tersebut dikelola oleh oknum, bukan pihak resmi. Meski begitu, jumlah unit yang banyak menunjukkan ini bukan kasus pencurian sederhana. Lalu, dari mana asalnya?

Motor-motor ini diduga berasal dari dealer. Semuanya dalam kondisi "off the road," artinya belum terdaftar dan tanpa surat-surat resmi. Hal ini memperkuat dugaan adanya permainan oknum dalam distribusi motor baru.

Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki kasus ini. Fokusnya adalah bagaimana motor-motor tersebut bisa sampai ke tangan oknum. Sobat KabaRakyat, ini menjadi pengingat untuk selalu waspada saat membeli kendaraan dengan harga tak wajar.

Meski kontroversial, lelang ini menarik perhatian banyak orang. Harga Rp15 juta untuk Yamaha NMAX baru terdengar seperti penawaran emas. Namun, ada biaya tambahan yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan pembelian.

Biaya Tersembunyi Membeli Motor Bekas Banjir

Harga Rp15 juta mungkin terlihat murah, tetapi motor "off the road" membutuhkan biaya legalisasi. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar 12,5% dari harga off the road mencapai Rp1.875.000.

Biaya administrasi lainnya juga tidak kecil. Penerbitan STNK sekitar Rp200.000, TNKB Rp100.000, dan BPKB Rp375.000. Ditambah biaya pendaftaran Rp75.000, pajak kendaraan 2,5%, dan PPN 11%, totalnya bisa mencapai Rp5 juta.

Dengan biaya legalisasi, harga motor menjadi Rp20 juta. Namun, Sobat KabaRakyat, ini belum termasuk biaya perbaikan. Motor bekas banjir membutuhkan perawatan khusus agar bisa digunakan dengan aman dan nyaman.

Kondisi motor ini juga jadi sorotan. Video yang beredar menunjukkan bagian CVT penuh lumpur, menandakan kerusakan serius. Bagian mesin mungkin lebih aman, tetapi perbaikan tetap diperlukan untuk memastikan performa optimal.

Tantangan Perbaikan dan Pertimbangan Akhir

CVT adalah komponen kritis yang rentan terhadap air. Jika terendam lama, bagian seperti V-belt dan roller bisa rusak. Mengganti 30% komponen CVT bisa menghabiskan biaya sekitar Rp2 juta.

Perbaikan mesin relatif lebih sederhana. Membersihkan dan mengganti komponen karet seperti packing cukup dilakukan. Namun, biaya turun mesin di dealer bisa mencapai Rp2,5 juta, tergantung kerusakan.

Kelistrikan juga jadi masalah potensial. Modul ECU yang rusak bisa menambah biaya Rp2,5 juta. Ditambah perbaikan lampu, busi, dan komponen kecil lainnya, biaya tak terduga bisa mencapai Rp1,5 juta.

Total biaya hingga motor siap pakai bisa mencapai Rp28,5 juta. Untuk NMAX Neo standar (Rp33,4 juta), Anda hemat Rp4,9 juta. Untuk varian S, hemat Rp5,9 juta. Namun, waktu perbaikan bisa memakan waktu lama.

Sobat KabaRakyat, membeli motor bekas banjir memang menggiurkan. Namun, risiko kerusakan jangka panjang, seperti karat, tetap ada. Pastikan motor diperiksa menyeluruh, terutama rangka, untuk menghindari kerugian di masa depan.

Jika dealer menjamin restorasi sesuai standar, motor ini bisa jadi pilihan hemat. Namun, teliti sebelum membeli. Buka bodi motor untuk memastikan tidak ada bekas lumpur. Jika masih dalam garansi, tukar unit jika perlu.

Membeli motor bekas banjir bukan keputusan mudah. Hemat biaya memang menarik, tetapi risiko dan usaha perbaikan harus dipertimbangkan matang. Sobat KabaRakyat, apakah Anda akan mengambil risiko ini?

Tags:
Bagikan:
Baca juga
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image