Kronologi Kematian Prada Lucky: Luka Parah akibat Penganiayaan

Kronologi Kematian Prada Lucky: Luka Parah akibat Penganiayaan

KabaRakyat.web.id - Kematian Prada Lucky Namo prajurit muda TNI, mengejutkan publik. Ia meninggal di RSUD Aeramo, Nagekeo, NTT, pada 6 Agustus 2025. Dugaan penganiayaan oleh seniornya menjadi sorotan utama.

Prada Lucky, baru dua bulan bertugas, ditemukan dengan luka parah. Kasus ini memicu kemarahan keluarga dan masyarakat. Penyelidikan polisi militer kini berlangsung untuk mengungkap kebenaran.

Keluarga, terutama ayahnya, Sersan Mayor Christian Namo, menuntut keadilan. Emosi meluap saat jenazah tiba di Kupang. Publik menanti hasil investigasi dengan penuh harap.

Fakta-Fakta Kematian Prada Lucky Namo

Prada Luki bertugas di Batalyon TP 834 Waka Nga Mere. Ia baru dilantik pada Mei 2025. Pendidikannya diselesaikan di Secatam Singaraja, Bali.

Sebelum meninggal, Lucky dirawat di ICU RSUD Aeramo. Perawatan dimulai pada 2 Agustus 2025. Kondisinya kritis dengan luka lebam dan sayatan.

Lucky sempat mengaku dianiaya senior kepada dokter radiologi. Pengakuan ini menjadi kunci awal penyelidikan. Luka bakar sundutan rokok juga ditemukan di tubuhnya.

Kematian terjadi pada pukul 11.23 WITA. Luka dalam, seperti ginjal pecah dan paru-paru bocor, memperparah kondisinya. Tim medis tak mampu menyelamatkan nyawanya.

Respons Keluarga dan Tuntutan Keadilan

Sersan Mayor Christian Namo, ayah Luki, menuntut hukuman berat. Ia menyebut pelaku berperilaku keji. Tuntutan pemecatan dan hukuman mati disuarakan keras.

Sobat KabaRakyat, duka keluarga sangat mendalam. Ibu Lucky pingsan berulang kali di rumah sakit. Tangis histeris mengiringi jenazah putra tercinta.

Christian, anggota TNI berpengalaman, rela mempertaruhkan nyawa. Ia menegaskan komitmennya pada keadilan. “Saya tentara merah putih, tapi keadilan harus ditegakkan,” katanya.

Empat oknum TNI diduga terlibat telah ditahan. Identitas mereka belum diumumkan. Penyelidikan polisi militer terus berjalan untuk mengungkap motif penganiayaan.

Pihak keluarga curiga sejak awal melihat luka tak wajar. Foto jenazah yang beredar memperkuat dugaan kekerasan. Masyarakat mengecam tindakan brutal ini.

Komitmen TNI dan Harapan Masyarakat

TNI AD menegaskan tidak mentoleransi kekerasan internal. Kodam IX/Udayana berjanji menindak tegas pelaku. Penyelidikan melibatkan Sub Denpom IX/1-1 Ende.

Sobat KabaRakyat, institusi militer sedang disorot. Komandan Brigade Infanteri 21/Komodo membenarkan kematian Lucky. Namun, penyebab pasti masih diselidiki secara mendalam.

Publik menanti transparansi hasil investigasi. Kasus ini mencoreng citra TNI. Masyarakat berharap pelaku dihukum sesuai hukum militer yang berlaku.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan duka. Ia menegaskan komitmen menegakkan disiplin. “Kami tidak akan lindungi pelaku,” tegasnya.

Jenazah Lucky telah diterbangkan ke Kupang untuk pemakaman. Suasana haru menyelimuti keluarga. Sobat KabaRakyat, keadilan menjadi harapan utama bagi almarhum.

Kasus ini mengingatkan pentingnya budaya disiplin tanpa kekerasan. TNI diharapkan memperbaiki sistem pengawasan. Prada Lucky, selamat jalan, keadilan menyertaimu.

Tags:
Bagikan:
Baca juga
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Berita terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image