ADVERTISEMENT - Scroll to reading content!

HEADLINE
KabaRakyat.web.id - Informasi Berita Terkini dan Terpercaya Hari Ini

KabaRakyat.web.id - Informasi Berita Terkini dan Terpercaya Hari Ini

  • Beranda
  • Berita Terkini
  • Cek Fakta
  • Bisnis
  • beachWisata
  • atom Tekno
  • _cellphone-text Gadget
  • _laptop-account Laptop
  • _car-cruise-control Otomotif
  • food-fork-drink Makanan
  • basketball Olahraga
  • bottle-tonic-plus-outline Kesehatan
  • gamepad-variant-outline Game
Mode Gelap
Artikel teks besar
APPS
Kabar Cepat
Join Channel WhatsApp KabaRakyat!!
  • Beranda
  • Kabar Dunia

Dedolarisasi Global: Mengapa Dunia Meninggalkan Dolar AS?

Author by:
Minggu, Juli 13, 2025
Berbagi
  • Salin tautanBerhasil disalin
  • Bagikan di Facebook
  • Bagikan di X (Twitter)
  • Bagikan di WhatsApp
  • Bagikan di Telegram
  • Bagikan di LinkedIn
  • Bagikan di Pinterest
  • Bagikan di Tumblr
Dedolarisasi Global: Mengapa Dunia Meninggalkan Dolar AS?

KabaRakyat.web.id - Dolar Amerika, selama puluhan tahun, menjadi tulang punggung perdagangan global. Namun, kini dunia menyaksikan perubahan diam-diam. Negara-negara mulai meninggalkan dolar secara sistematis.

Proses ini, sering disebut dedolarisasi, terjadi tanpa pengumuman besar. Negara-negara beralih ke mata uang lokal, emas, atau perjanjian baru. Sobat KabaRakyat, ini bukan perubahan kecil.

Cina memimpin gelombang ini dengan strategi jangka panjang. Mereka membangun sistem alternatif, menantang dominasi dolar tanpa konflik terbuka.

Langkah Strategis Cina di Panggung Global

Cina mengubah peta ekonomi melalui Belt and Road Initiative. Infrastruktur seperti pelabuhan dan rel kereta dibangun di berbagai negara.

Proyek-proyek ini, dari Sri Lanka hingga Kenya, memperkuat pengaruh Cina. Mereka mengendalikan rantai pasok global, mengurangi ketergantungan pada sistem Amerika.

Swapline yuan menjadi langkah kedua. Lebih dari 40 negara menukar mata uang langsung ke yuan, tanpa dolar. Sobat KabaRakyat, ini revolusi finansial.

Cina juga mengembangkan CIPS, sistem pembayaran alternatif pengganti SWIFT. Ini memungkinkan transaksi bebas dari pengawasan Washington.

Digital yuan menjadi langkah ketiga. Diuji di 20 kota, mata uang ini menarik minat negara seperti Arab Saudi untuk transaksi energi.

Negara-Negara Mengikuti Arus Dedolarisasi

Rusia, pasca-sanksi SWIFT, beralih ke yuan dan rubel. Lebih dari 80% perdagangannya dengan Cina dan India kini tanpa dolar.

Brazil dan Argentina memilih yuan untuk transaksi bilateral. Bank kliring yuan di Sao Paulo memudahkan perdagangan tanpa New York.

Arab Saudi mulai menjual minyak menggunakan yuan. Mereka juga berinvestasi di proyek Belt and Road, menjauh dari sistem petrodolar.

India, UEA, Pakistan, dan Turki menggunakan rupee, dirham, atau lira. Barter komoditas pun menjadi alternatif, mengesampingkan dolar.

Indonesia turut serta melalui Local Currency Settlement. Transaksi dengan Malaysia, Thailand, Jepang, dan Cina kini memakai rupiah. Sobat KabaRakyat, ini langkah besar.

Tantangan Amerika dan Masa Depan Ekonomi Global

Amerika menghadapi tantangan besar. Kenaikan tarif impor hingga 25% untuk produk Cina justru memicu inflasi domestik.

Pencetakan triliunan dolar untuk stimulus dan subsidi memperlemah nilai dolar. Defisit fiskal membengkak, mengguncang kepercayaan global.

IMF digunakan untuk mengunci negara-negara agar menjauh dari Cina. Namun, banyak negara berkembang lebih memilih efisiensi sistem Cina.

Dunia kini terbelah: Amerika dengan SWIFT dan dolar versus BRICS dengan yuan dan CIPS. Sobat KabaRakyat, sistem baru sedang terbentuk.

Eropa berada di posisi sulit. Sekutu Amerika, tetapi terdampak sanksi Rusia dan inflasi. Mereka mulai melirik alternatif dengan hati-hati.

Transisi global sedang terjadi. Dolar masih kuat, tetapi pondasi sistem baru sudah dibangun. Negara yang adaptif akan memimpin di era ini.

Berita Terkait
Tags
  • Kabar Dunia
Berita Terkait
-
Tutup Iklan
Tag Populer
  • Tekno
  • Berita
  • Otomotif
  • Gadget
  • Cek Fakta
  • Bola
  • Wisata
  • Laptop
  • Kabar Dunia
  • Tips & Trik
  • Rekomendasi
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Fakta Unik
  • Tablet
  • Kesehatan
  • Filosofi
  • Makanan
  • Apple
  • Game
  • Cari Tahu
Postingan Populer
  • Wisata

    Wisata Drini Park Gunung Kidul: Harga Tiket dan Wahana Seru

    Sabtu, April 12, 2025
  • Otomotif Tekno

    Harga Motor Listrik Omoway X Prototype Indonesia: Bisa Jalan Sendiri?

    Minggu, Juni 22, 2025
  • Tips & Trik Website

    Prompt Generator Veo 3 Gratis: Hasilkan Video Gemini Jadi Lebih Gampang

    Kamis, Juni 12, 2025
  • Wisata

    Wisata Rustic Market Bogor: Harga Tiket, Fasilitas, dan Tips Berkunjung

    Minggu, Mei 18, 2025
  • Wisata

    Wisata Curug Niagara Dayeuh, Jonggol: Tiket Masuk, Fasilitas, dan Lokasi

    Kamis, Januari 02, 2025
  • Otomotif Tekno

    Harga Vision 1 Pro: Ulas Lengkap Spesifikasi, Fitur, dan Keunggulannya

    Rabu, Desember 25, 2024
  • Berita

    Bank Indonesia Luncurkan Payment ID 17 Agustus 2025, Apa Manfaatnya?

    Kamis, Juli 24, 2025
  • Otomotif Tekno

    Honda CL 250 JDM Indonesia: Harga, Fitur, dan Review Terbaru

    Rabu, Januari 01, 2025
  • Wisata

    Harga dan Daya Tarik Bambulogy Cabin Baru Pangalengan Bandung

    Sabtu, April 12, 2025
  • Fakta Unik Game

    Pemain PUBG Terbaik Indonesia Saat Ini: Kapten Zan, Profil dan Sejarah Karier

    Sabtu, Oktober 26, 2024
  • Ikuti KabaRakyat di
    X
  • Ikuti KabaRakyat di
    Facebook
  • Ikuti KabaRakyat di
    WhatsApp
  • Twitter
  • Facebook
  • Instagram
Logo
About
  • Tentang kami
Contact
  • Hubungi Kami
  • Laporkan Kesalahan
Informasi Web
  • Syarat & Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Lainnya...
  • Jadi Penulis
© Copyright 2024 - 2025 KabaRakyat.web.id