Kuliah atau Kerja? 5 Tips Memilih Jalan Sukses di Era Modern

Sumbar, KabaRakyat.web.id - Bingung pilih kuliah atau langsung kerja? Pertanyaan ini kini ramai diperbincangkan. Banyak yang mempertanyakan manfaat kuliah. Ada yang bilang kuliah scam, ada pula yang menganggapnya penting. Alasan keduanya sama kuatnya.
Sobat KabaRakyat, kebingungan ini sangat wajar. Dunia terus berubah, begitu pula pandangan tentang pendidikan. Kuliah tak lagi dianggap jaminan sukses. Benarkah demikian? Mari kita ulas dari sisi mencari uang.
Poin pertama adalah soal tujuan hidup. Penulis Amerika, Nightingale, bilang, orang sukses tahu arah tujuannya. Tanpa tujuan, bingung memilih kuliah atau kerja. Tujuan adalah peta menuju keputusan.
Bayangkan lulusan SMA yang kuliah tanpa arah. Kuliah baginya hanya pengisi waktu. Tugas menulis atau presentasi terasa sia-sia. Ini terjadi karena ia tak punya tujuan jelas, Sobat KabaRakyat.
Sebaliknya, tujuan membuat kuliah bermakna. Misalnya, ingin jadi hakim. Jurusan hukum jadi relevan. Tugas kuliah, meski berat, terasa menyenangkan. Tujuan memberi semangat untuk maju.
Sobat KabaRakyat, tujuan seperti bermain Mobile Legends. Ingin top global, 10 game sehari terasa seru. Tanpa tujuan, semua jadi membingungkan. Tulis apa yang ingin kamu capai.
Poin kedua, perhatikan realita. Punya tujuan saja tak cukup. Timbang dengan kondisi nyata. Ingin buka usaha baju? Tanyakan, cukupkah modal? Punya skill menjual atau belum?
Jangan bermimpi besar tanpa dasar. Sobat KabaRakyat, McLaren dalam dua bulan bukan tujuan realistis. Timbang kemampuan finansial dan pengetahuan. Realita menentukan langkahmu ke depan.
Jika ingin kerja di perusahaan, persiapkan diri. Buat CV menarik, kuasai skill yang dibutuhkan. Latih diri untuk tes masuk. Persiapan meningkatkan peluang diterima kerja.
Tujuan realistis membawa progres terarah. Gaji Rp7 juta, tapi tujuannya Rp10 juta? Otakmu akan mencari cara. Mungkin jualan online atau usaha sampingan. Tujuan membangun standar usaha.
Poin ketiga, apakah kuliah masih relevan? Kuliah dianggap memperbesar peluang sukses. Ijazah membuka pintu kerja. Relasi di kampus juga penting. Skill kuliah jadi nilai tambah.
Tapi, ada pandangan berbeda. Uang bisa dicari tanpa kuliah. Skill dan relasi bisa dipelajari di luar. Banyak pekerjaan tak lagi mensyaratkan ijazah. Jadi, kuliah masih perlu?
Jawabannya tergantung tujuan. Ingin jadi dokter atau hakim? Kuliah wajib. Gelar adalah syarat. Tapi, kalau tujuannya kaya tanpa peduli profesi, kuliah tak selalu diperlukan.
Modal besar dan relasi kuat bisa sukses tanpa kuliah. Tapi, jika modal pas-pasan, kuliah jadi jalan. Gelar meningkatkan peluang kerja. Kampus juga tempat membangun koneksi.
Sobat KabaRakyat, jika introvert, relasi tetap sulit. Kuliah bukan jaminan relasi otomatis. Namun, kampus memberi peluang bertemu orang baru. Manfaatkan kesempatan itu dengan baik.
Bagi yang terhalang ekonomi, kerja dulu adalah pilihan. Respek untuk kalian yang berjuang, Sobat KabaRakyat. Tetap punya tujuan spesifik soal uang. Target tabungan memberi arah.
Kuliah atau kerja tak mutlak baik atau buruk. Semua tergantung tujuan dan realita. Kuliah terbukti membantu lewat ijazah dan relasi. Tapi, tanpa tujuan, kuliah terasa sia-sia.
Sobat KabaRakyat, jika bingung, tanya diri sendiri. Apa tujuanmu? Berapa uang yang diinginkan? Tujuan jelas membuat keputusan mantap. Pilih jalan yang sesuai mimpimu dan kondisimu.