10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta yang Harus Dihindari di 2025

Sumbar, KabaRakyat.web.id - Mobil kini jadi kebutuhan banyak keluarga Indonesia. Meski macet di kota bikin repot, memiliki mobil tetap penting untuk mudik atau kebutuhan mendesak. Namun, harga mobil baru sering tak terjangkau.
Ekonomi Indonesia belum sepenuhnya mendukung semua orang punya mobil. Tapi, mobil bekas bisa jadi solusi. Banyak mobil bekas di bawah Rp100 juta, namun tidak semua layak dibeli.
Beberapa mobil bekas punya masalah serius. Meski harganya murah, biaya perawatannya bisa bikin kantong jebol. Berikut 10 mobil bekas di bawah Rp100 juta yang sebaiknya dihindari di 2025.
Pertama, Chevrolet Captiva Diesel 2008-2012. Desain gagah, tenaga diesel kuat, tapi common rail diesel, injektor, dan turbo sering rusak. Spare part mahal, bengkel enggan menangani.
Kedua, Ford Fiesta. Hatchback ini menyenangkan dikendarai, handling presisi, fitur lengkap. Namun, transmisi dual clutch rawan rusak, biaya perbaikan mahal, dan mesin mudah overheat.
Ketiga, Chevrolet Aveo Gen 2. City car ini tampil keren, tapi transmisi otomatis sering slip. Kaki-kaki cepat aus, spare part tidak murah, dan Chevrolet sudah tak aktif di Indonesia.
Keempat, Proton Exora. MPV dengan kabin luas dan fitur lengkap, tapi mesin CPS dan turbo tidak tahan banting. Performa menurun, elektrikal error, spare part sulit dicari.
Kelima, Nissan Grand Livina L10. Nyaman seperti sedan, tapi mesin mudah overheat. Radiator sering bocor, fan lemah, dan transmisi AT bermasalah dengan biaya perbaikan mahal.
Keenam, Nissan Serena C26. MPV canggih, tapi transmisi CVT rawan rusak. AC digital, sliding door elektrik, dan speedometer sering error, perbaikan memakan waktu.
Ketujuh, Kia Picanto Matic 2008-2012. Desain imut, cocok untuk anak muda, tapi transmisi matic lemot dan selip. AC lemah, spare part terbatas, perbaikan mahal.
Kedelapan, Hyundai i10 2008. City car mirip Picanto, tapi mesin bergetar. AC bermasalah, kaki-kaki cepat aus, banyak part harus dipesan, tidak semua bengkel bisa menangani.
Kesembilan, Chevrolet Spark 2010. Mobil imut, tapi mesin overheat. Sensor dan AC sering rusak, spare part Chevrolet sulit didapat, kebanyakan hanya KW di pasar.
Kesepuluh, Geely Panda. Mobil lucu, tapi kualitas buruk. Mesin lemah, build quality rendah, spare part sangat sulit ditemukan, bahkan part KW pun jarang.
Mobil-mobil ini mungkin murah, bahkan ada yang Rp50 juta, tapi biaya perawatan bisa jauh lebih mahal. Untuk pemula, mobil ini bukan pilihan tepat karena sering bolak-balik bengkel.
Ford Fiesta, misalnya, sangat beresiko. Banyak pemilik menyesal karena waktu dan uang habis untuk perbaikan. Pilih mobil dengan perawatan mudah, seperti merek Jepang yang lebih andal.
Sebelum membeli mobil bekas, periksa riwayat servis. Pastikan spare part mudah didapat dan bengkel umum bisa menangani. Jangan tergiur harga murah tanpa riset mendalam.
Mobil bekas di bawah Rp100 juta memang menggoda, tapi hindari 10 mobil ini untuk mencegah kerugian. Pilih mobil dengan reputasi baik agar perjalanan aman dan nyaman.
Punya pengalaman dengan mobil bekas? Atau ada mobil lain yang menurutmu bermasalah? Bagikan di kolom komentar, biar kita belajar bersama!