Pemekaran Provinsi Jawa Selatan: Apa Dampaknya bagi Jawa Tengah?

Sumbar, KabaRakyat.web.id - Rencana pembentukan Provinsi Jawa Selatan mencuri perhatian publik. Wacana ini disampaikan Wakil Ketua I DPD RI pada 2022. Provinsi baru ini diharapkan mendorong kemajuan wilayah. Apa saja rencananya? Mari kita ulas bersama, Sobat KabaRakyat.
Provinsi Jawa Selatan direncanakan mencakup delapan kabupaten. Wilayah ini meliputi Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, dan Magelang. Satu kota, yaitu Kota Magelang, juga masuk. Kebumen dipilih sebagai calon ibu kota.
Luas wilayah provinsi ini sekitar 10.242 km². Angka ini setara 30% dari luas Jawa Tengah. Jumlah penduduknya mencapai 10,73 juta jiwa pada 2024. Ini merupakan 28% dari total penduduk Jawa Tengah. Skala wilayahnya cukup besar, Sobat KabaRakyat.
Pemekaran ini akan mengubah geografi Jawa Tengah. Provinsi induk hampir kehilangan garis pantai selatan. Hanya wilayah Wonogiri selatan yang tersisa, dengan lebar 10 km. Provinsi Jawa Selatan akan menguasai pesisir selatan Jawa.
Kebumen direncanakan sebagai pusat administrasi pemerintahan. Lokasinya strategis di tengah wilayah provinsi. Posisi ini memudahkan koordinasi. Kebumen diharapkan menjadi jantung birokrasi. Efisiensi pelayanan publik jadi prioritas utama.
Sobat KabaRakyat, Purwokerto di Banyumas akan jadi pusat pendidikan. Banyak sekolah dan perguruan tinggi berdiri di sana. Wilayah ini juga dikenal sebagai poros ekonomi. Sektor perdagangan dan jasa akan berkembang pesat di Purwokerto.
Cilacap diproyeksikan sebagai pusat ekonomi industri. Kawasan industri sudah ada di wilayah ini. Pelabuhan Tanjung Intan jadi keunggulan. Pelabuhan ini satu-satunya di pantai selatan Jawa dengan status diusahakan. Potensi maritimnya sangat besar.
Topografi Provinsi Jawa Selatan sangat beragam. Ada daratan rendah, pesisir, perbukitan, hingga pegunungan. Sektor pertanian mendominasi, terutama tanaman pangan dan perkebunan. Wilayah ini kaya akan potensi alam. Pertanian jadi tulang punggung ekonomi.
Pariwisata juga menjadi andalan provinsi ini. Dataran Tinggi Dieng dan Baturaden menawarkan pesona pegunungan. Pantai selatan Jawa punya daya tarik sendiri. Candi Borobudur di Magelang jadi magnet wisata sejarah. Pariwisata akan mendongkrak ekonomi, Sobat KabaRakyat.
Infrastruktur transportasi mendukung rencana ini. Jalur Pantai Selatan (Pansela) sudah tersedia. Jalur alternatif lain juga ada. Rencana tol Getaci akan menghubungkan Bandung-Cilacap. Tol Cilacap-Yogyakarta dan Yogyakarta-Bawen sedang dibangun.
Jaringan kereta api aktif juga melintas di wilayah ini. Konektivitas antar kabupaten akan semakin kuat. Dua bandara, Jenderal Besar Sudirman di Purbalingga dan Tunggul Wulung di Cilacap, jadi aset. Bandara Internasional Yogyakarta juga berdekatan.
Sobat KabaRakyat, pemekaran ini bertujuan menyeimbangkan pembangunan. Wilayah selatan Jawa Tengah saat ini tertinggal. Tingkat kemiskinan di sana cukup tinggi, bahkan ekstrem. Provinsi baru diharapkan mendekatkan pelayanan dan meningkatkan kesejahteraan.
Ekonomi provinsi ini akan berbasis pertanian, pariwisata, dan maritim. Ketiga sektor ini saling melengkapi. Pertanian menyokong kebutuhan pangan. Pariwisata menarik investasi. Sektor maritim memperkuat perdagangan melalui pelabuhan.
Namun, wacana ini masih dalam tahap kajian. Banyak aspek perlu dievaluasi. Dampak sosial, ekonomi, dan politik harus diperhitungkan. Persetujuan pemerintah pusat juga diperlukan. Prosesnya tidak akan singkat, Sobat KabaRakyat.
Masyarakat setempat menyambut antusias rencana ini. Mereka berharap provinsi baru membawa perubahan. Akses pelayanan yang lebih dekat jadi harapan utama. Pemerataan ekonomi juga diidamkan. Publik menanti realisasi wacana ini.
Pemekaran provinsi bukan hal baru di Indonesia. Beberapa wilayah sudah berhasil dimekarkan. Namun, tantangan selalu ada. Koordinasi antarwilayah harus diperkuat. Potensi konflik juga perlu diantisipasi agar pemekaran berjalan mulus.
Sobat KabaRakyat, rencana Provinsi Jawa Selatan menjanjikan kemajuan. Wilayah selatan Jawa Tengah punya potensi besar. Dengan infrastruktur dan perencanaan matang, provinsi ini bisa bersinar. Publik diajak mendukung kajian yang objektif.
Wacana ini mengingatkan kita pada pentingnya pemerataan. Wilayah tertinggal harus mendapat perhatian. Provinsi Jawa Selatan bisa jadi solusi. Mari kita pantau perkembangannya. Bersama, kita wujudkan kesejahteraan, Sobat KabaRakyat.