ADVERTISEMENT - Scroll to reading content!

HEADLINE
KabaRakyat.web.id - Informasi Berita Terkini dan Terpercaya Hari Ini

KabaRakyat.web.id - Informasi Berita Terkini dan Terpercaya Hari Ini

  • Beranda
  • Berita Terkini
  • Cek Fakta
  • Bisnis
  • atom Tekno
  • gamepad-variant-outline Game
  • car-cruise-control Otomotif
  • basketball Olahraga
  • food-fork-drink Makanan
  • bottle-tonic-plus-outline Kesehatan
Mode Gelap
Artikel teks besar
APPS
Kabar Cepat
Join Channel WhatsApp KabaRakyat!!
  • Beranda
  • Berita

56% Gen Z Hanya Lulus SMP, Sulit Bersaing di Dunia Kerja?

Author by:
Kamis, April 03, 2025
Berbagi
  • Salin tautanBerhasil disalin
  • Bagikan di Facebook
  • Bagikan di X (Twitter)
  • Bagikan di WhatsApp
  • Bagikan di Telegram
  • Bagikan di LinkedIn
  • Bagikan di Pinterest
  • Bagikan di Tumblr
56% Gen Z Hanya Lulus SMP, Sulit Bersaing di Dunia Kerja?

Sumbar, KabaRakyat.web.id - Kondisi dunia kerja di Indonesia kini sedang tidak baik. Sobat KabaRakyat, banyak orang merasakan sulitnya mencari pekerjaan tetap. Pengamat sosial Ibu Ida menyebut ini akibat gangguan ekonomi besar yang memengaruhi berbagai sektor kehidupan masyarakat.

Gangguan ekonomi ini membuat lapangan kerja semakin menyusut. Menurut Ibu Ida, situasinya kini lebih buruk dari sebelumnya. Sobat KabaRakyat, faktor ekonomi makro yang menurun menjadi salah satu penyebab utama krisis ini.

Data menunjukkan ada 10 juta generasi Z tanpa pekerjaan. Mereka juga tak punya pendidikan atau pelatihan memadai. Sobat KabaRakyat, ini disebut sebagai kelompok NET, yang jadi tantangan besar bagi bangsa.

Pendidikan rendah turut memperparah keadaan. Sebanyak 56% penduduk hanya lulus SD atau SMP. Sobat KabaRakyat, angka ini diungkap Pak Timbul, menunjukkan betapa banyak orang sulit masuk sektor formal.

Orang dengan pendidikan rendah biasanya bekerja di sektor informal. Sobat KabaRakyat, Ibu Ida bilang sektor ini justru kian membesar. Hal ini terjadi karena banyak industri formal yang melemah akibat gangguan ekonomi.

Industri garmen dan tekstil jadi contoh nyata. Pekerjanya kini sangat rentan kehilangan pekerjaan. Sobat KabaRakyat, penelitian terbaru Ibu Ida menemukan tingkat PHK di sektor ini sangat tinggi.

Penyebabnya tak hanya dari dalam negeri. Impor tekstil dari Cina yang besar ikut melemahkan industri lokal. Sobat KabaRakyat, Ibu Ida mengkritik regulasi yang longgar, yang seharusnya lebih ketat mengatur impor.

Pendidikan gratis 9 tahun ternyata belum cukup membantu. Banyak anak di daerah tak melanjutkan sekolah. Sobat KabaRakyat, meski gratis, jumlah SMP dan SMA tak cukup menampung semua lulusan.

Raymond Chin, seorang influencer, juga prihatin. Ia bilang generasi Z banyak menganggur karena minimnya pekerjaan. Sobat KabaRakyat, menurutnya, ini akibat kegagalan memanfaatkan tenaga kerja produktif sejak lama.

Kebijakan pemerintah dinilai kurang mendukung. Akibatnya, angkatan kerja siap bekerja tapi tak terserap. Sobat KabaRakyat, Raymond melihat banyak anak muda hanya nongkrong karena tak ada pilihan lain.

Persaingan kerja kini sangat ketat. Lowongan sedikit, tapi pencari kerja banyak. Sobat KabaRakyat, adik Raymond yang lulusan desain hanya dapat gaji kecil, lalu beralih ke freelance digital.

Sektor informal kini mendominasi hingga 60% pekerjaan. Ini bukan kabar baik bagi ekonomi. Sobat KabaRakyat, Raymond bilang ini terjadi karena keterpaksaan, bukan pilihan ideal masyarakat.

Ia menyarankan generasi muda berwirausaha sendiri. Jika belum mampu, cari kerja digital di luar negeri. Sobat KabaRakyat, pemerintah harus menyediakan pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik.

Bonus demografi bisa jadi bencana jika tak dikelola. Sobat KabaRakyat, Raymond bilang waktu kita tinggal 5-10 tahun. Jika gagal, Indonesia bisa mundur alih-alih maju sebagai negara.

Pengangguran terbuka capai 7,47 juta orang. Mayoritas adalah lulusan perguruan tinggi usia 22-28 tahun. Sobat KabaRakyat, mereka seharusnya produktif, tapi tak ada cukup pekerjaan untuk mereka.

Kemiskinan ekstrem juga jadi masalah besar. Ada 25 juta orang dalam kondisi ini. Sobat KabaRakyat, Ibu Ida menyebut ini masalah struktural, bukan karena kemalasan individu.

Bantuan sosial tak cukup mengangkat derajat hidup. Sobat KabaRakyat, Ibu Ida bilang bansos hanya membantu bertahan. Akses modal seperti KUR harus lebih tepat sasaran untuk wirausaha.

Hotman usul perkuat pendidikan digital di sekolah. Ini bisa jadi solusi di era teknologi. Sobat KabaRakyat, infrastruktur di daerah kecil dan desa perlu ditingkatkan agar semua bisa bersaing.

Berita Terkait
Tags
  • Berita
Berita Terkait
Konten berikut adalah iklan dari Recreativ, kabarakyat.web.id tidak terkait atas konten yang ditampilkan.
Tutup Iklan
Tag Populer
  • Tekno
  • Berita
  • Otomotif
  • Gadget
  • Cek Fakta
  • Wisata
  • Bola
  • Laptop
  • Tips & Trik
  • Kabar Dunia
  • Rekomendasi
  • Olahraga
  • Bisnis
  • Fakta Unik
  • Tablet
  • Kesehatan
  • Filosofi
  • Makanan
  • Apple
  • Game
Postingan Populer
  • Otomotif Tekno

    Harga Motor Listrik Omoway X Prototype Indonesia: Bisa Jalan Sendiri?

    Minggu, Juni 22, 2025
  • Wisata

    Wisata Drini Park Gunung Kidul: Harga Tiket dan Wahana Seru

    Sabtu, April 12, 2025
  • Wisata

    Wisata Rustic Market Bogor: Harga Tiket, Fasilitas, dan Tips Berkunjung

    Minggu, Mei 18, 2025
  • Tips & Trik Website

    Prompt Generator Veo 3 Gratis: Hasilkan Video Gemini Jadi Lebih Gampang

    Kamis, Juni 12, 2025
  • Wisata

    Wisata Curug Niagara Dayeuh, Jonggol: Tiket Masuk, Fasilitas, dan Lokasi

    Kamis, Januari 02, 2025
  • Wisata

    Harga dan Daya Tarik Bambulogy Cabin Baru Pangalengan Bandung

    Sabtu, April 12, 2025
  • Otomotif Tekno

    Harga Vision 1 Pro: Ulas Lengkap Spesifikasi, Fitur, dan Keunggulannya

    Rabu, Desember 25, 2024
  • Otomotif Tekno

    Honda CL 250 JDM Indonesia: Harga, Fitur, dan Review Terbaru

    Rabu, Januari 01, 2025
  • Game Rekomendasi

    10 Game Android Offline Multiplayer Wi-Fi, Hotspot, atau Bluetooth Terbaik 2024/2025

    Sabtu, November 02, 2024
  • Wisata

    Wisata Pantai Ngobaran Gunung Kidul: Harga Tiket dan Spot Foto Estetik

    Rabu, Mei 21, 2025
  • Ikuti KabaRakyat di
    X
  • Ikuti KabaRakyat di
    Facebook
  • Ikuti KabaRakyat di
    WhatsApp
  • Twitter
  • Facebook
  • Instagram
Logo
About
  • Tentang kami
Contact
  • Hubungi Kami
  • Laporkan Kesalahan
Informasi Web
  • Syarat & Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Lainnya...
  • Jadi Penulis
© Copyright 2024 - 2025 KabaRakyat.web.id