ADVERTISEMENT - Scroll to reading content!

HEADLINE
KabaRakyat.web.id - Informasi Berita Terkini dan Terpercaya Hari Ini

KabaRakyat.web.id - Informasi Berita Terkini dan Terpercaya Hari Ini

  • Beranda
  • Berita Terkini
  • Cek Fakta
  • Bisnis
  • atom Tekno
  • gamepad-variant-outline Game
  • car-cruise-control Otomotif
  • basketball Olahraga
  • food-fork-drink Makanan
  • bottle-tonic-plus-outline Kesehatan
Mode Gelap
Artikel teks besar
Kabar Cepat
Join Channel WhatsApp KabaRakyat!!
  • Beranda
  • Kabar Dunia

Terusan Funan Techo, Kamboja: Proyek Dibiayai China Siap Ubah Geopolitik Asia Tenggara

Author by:
Senin, Februari 03, 2025
Berbagi
  • Salin tautanBerhasil disalin
  • Bagikan di Facebook
  • Bagikan di X (Twitter)
  • Bagikan di WhatsApp
  • Bagikan di Telegram
  • Bagikan di LinkedIn
  • Bagikan di Pinterest
  • Bagikan di Tumblr
Terusan Funan Techo, Kamboja: Proyek Dibiayai China Siap Ubah Geopolitik Asia Tenggara

Sumbar, KabaRakyat.web.id - Kamboja tengah menjadi sorotan dunia setelah meluncurkan proyek besar bernama Terusan Funan Techo pada Agustus 2024. Terusan ini bukan sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga memicu kekhawatiran geopolitik yang dapat mengubah keseimbangan kekuatan di Asia Tenggara.

Dengan panjang 180 km, lebar 100 meter, dan kedalaman 5,7 meter, proyek ini dirancang untuk menghubungkan Sungai Mekong dengan Sungai Basak di ibu kota Phnom Penh. Pemerintah Kamboja berharap bahwa terusan ini dapat mengurangi ketergantungan negara terhadap pelabuhan Vietnam, yang saat ini menangani sekitar 30% kargo Kamboja.

Kondisi geografis Kamboja menjadi salah satu alasan utama pembangunan terusan ini. Negara ini memiliki akses laut yang terbatas, dengan satu-satunya pelabuhan perairan dalam di Sihanoukville yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perdagangan yang terus meningkat.

Dengan investasi sekitar 1,7 miliar USD atau sekitar Rp27,5 triliun, terusan ini diharapkan dapat menurunkan ketergantungan pada Vietnam menjadi hanya 10%. Kamboja juga memperkirakan pendapatan dari kanal ini bisa mencapai 88 juta USD pada tahun pertama operasionalnya, dan meningkat hingga 570 juta USD dalam 25 tahun mendatang.

Namun, proyek ini memunculkan banyak pertanyaan, terutama terkait biaya pembangunannya. Sebagai perbandingan, proyek kanal serupa sepanjang 100 km di Tiongkok menghabiskan lebih dari 10 miliar USD.

Bagaimana Kamboja dapat membangun kanal sepanjang 180 km dengan anggaran yang jauh lebih rendah? Banyak analis meyakini bahwa biaya tambahan akan muncul di kemudian hari, yang berpotensi meningkatkan beban utang Kamboja secara signifikan.

Salah satu faktor utama yang menimbulkan kekhawatiran adalah keterlibatan Tiongkok dalam proyek ini. Sebanyak 49% pendanaan Terusan Funan Techo berasal dari Tiongkok, yang menunjukkan besarnya pengaruh Beijing dalam proyek strategis ini.

Saat ini, hampir 40% dari total utang luar negeri Kamboja—yang mencapai lebih dari 11 miliar USD—berasal dari Tiongkok. Ketergantungan finansial ini menimbulkan pertanyaan mengenai sejauh mana kebijakan Kamboja akan berpihak pada kepentingan Beijing di masa depan.

Tidak hanya di bidang ekonomi, pengaruh Tiongkok juga terlihat jelas dalam sektor militer. Pada Mei 2024, Kamboja menggelar latihan militer gabungan terbesar dengan Tiongkok, menunjukkan penguatan hubungan strategis kedua negara.

Selain itu, proyek renovasi pangkalan angkatan laut Ream di Sihanoukville, yang sepenuhnya didanai oleh Tiongkok, menambah kekhawatiran bahwa kehadiran militer Tiongkok di wilayah tersebut akan semakin meningkat. Bahkan, pada September 2024, Tiongkok menghadiahkan dua kapal perang kepada Kamboja sebagai bagian dari kerja sama pertahanan.

Ketegangan geopolitik semakin meningkat ketika pada Desember 2024, sebuah kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat tiba di Kamboja, menandai kunjungan pertama dalam delapan tahun terakhir.

Amerika Serikat menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik, namun banyak pihak menilai langkah ini sebagai respons terhadap meningkatnya dominasi Tiongkok di Kamboja.

Selain isu geopolitik, pembangunan Terusan Funan Techo juga menimbulkan kekhawatiran lingkungan yang serius. Salah satu dampak utama yang dikhawatirkan adalah perubahan pola aliran air Sungai Mekong, yang dapat memperburuk kekeringan dan meningkatkan intrusi air asin di Delta Mekong.

Wilayah ini merupakan salah satu pusat produksi pertanian utama di Vietnam, sehingga setiap gangguan terhadap aliran air dapat mengancam ketahanan pangan jutaan orang.

Pembangunan kanal ini juga berisiko merusak habitat spesies yang terancam punah. Ekosistem Sungai Mekong sangat bergantung pada siklus banjir musiman untuk mempertahankan keseimbangan flora dan fauna.

Para ahli memperingatkan bahwa proyek ini, yang kemungkinan akan berfungsi seperti bendungan, dapat menghalangi aliran air dan menghentikan suplai air ke daerah hilir, termasuk Vietnam bagian selatan. Dampak ini semakin diperparah oleh masalah lingkungan yang sudah ada sebelumnya, seperti polusi, penambangan pasir berlebihan, dan perubahan iklim.

Di tengah kritik yang semakin gencar, proyek pembangunan Terusan Funan Techo tetap berjalan sesuai rencana. Hingga Desember 2024, bagian pertama proses penandaan batas wilayah sepanjang 21 km telah selesai.

Selain itu, sekitar 55% dari tahap pertama proyek ini juga sudah mencapai tahap penyelesaian. Perkembangan ini menunjukkan bahwa Kamboja berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ambisius ini, meskipun mendapat tekanan dari berbagai pihak.

Terusan Funan Techo memang menjanjikan manfaat ekonomi besar bagi Kamboja, tetapi di balik ambisi tersebut, terdapat risiko politik, ekonomi, dan lingkungan yang tidak bisa diabaikan.

Dengan dominasi Tiongkok yang semakin kuat di berbagai sektor, proyek ini berpotensi mengubah peta kekuatan di Asia Tenggara dan menimbulkan dampak jangka panjang bagi stabilitas kawasan. Pertanyaannya kini, apakah Kamboja benar-benar akan mendapatkan keuntungan dari proyek ini, atau justru semakin terjebak dalam ketergantungan pada Tiongkok?

Berita Terkait
Tags
  • Kabar Dunia
Berita Terkait
Posting Komentar
Batal
Tutup Iklan
Tag Populer
  • Tekno
  • Berita
  • Otomotif
  • Gadget
  • Cek Fakta
  • Bola
  • Wisata
  • Tips & Trik
  • Kabar Dunia
  • Bisnis
  • Laptop
  • Olahraga
  • Fakta Unik
  • Rekomendasi
  • Filosofi
  • Kesehatan
  • Apple
  • Game
  • Makanan
  • Tablet
Postingan Populer
  • Wisata

    Wisata Curug Niagara Dayeuh, Jonggol: Tiket Masuk, Fasilitas, dan Lokasi

    Kamis, Januari 02, 2025
  • Cek Fakta

    Hoaks! Pesawat China Tembus Blokade Israel di Gaza, Ini Faktanya

    Kamis, Mei 15, 2025
  • Wisata

    Harga dan Daya Tarik Bambulogy Cabin Baru Pangalengan Bandung

    Sabtu, April 12, 2025
  • Tips & Trik Website

    Apa Itu Offerwall di AdSense? Penjelasan dan Cara Menggaktifkannya

    Senin, Mei 12, 2025
  • Wisata

    Wisata Drini Park Gunung Kidul: Harga Tiket dan Wahana Seru

    Sabtu, April 12, 2025
  • Otomotif Tekno

    Honda CL 250 JDM Indonesia: Harga, Fitur, dan Review Terbaru

    Rabu, Januari 01, 2025
  • Berita Sumatra Barat

    Basko City Mall, Ikon Baru Sumatera Barat dengan Fasilitas Lengkap

    Minggu, Februari 23, 2025
  • Kabar Dunia

    Panas! Perang India vs Pakistan: Kashmir Jadi Medan Tempur

    Minggu, Mei 11, 2025
  • Berita

    Mahasiswi ITB Ditahan Bareskrim Polri Gegara Meme, KM ITB Tuntut Kebebasan Berekspresi

    Senin, Mei 12, 2025
  • Wisata

    Obelix Sea View Jogja: Panduan Rute dan Fasilitas Wisata

    Rabu, Mei 14, 2025
  • Ikuti KabaRakyat di
    X
  • Ikuti KabaRakyat di
    Facebook
  • Ikuti KabaRakyat di
    WhatsApp
  • Twitter
  • Facebook
  • Instagram
Logo
About
  • Tentang kami
Contact
  • Kirim Pesan
  • Bisnis & Kerja sama
Informasi
  • Syarat & Ketentuan
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Bagian kami
  • Jadi Penulis
© Copyright 2024 - 2025 KabaRakyat.web.id