Daftar Korban Longsor Wisata Petungkriyono Pekalongan dan Update Evakuasi Hari Ini

Jateng, KabaRakyat.web.id - Tim SAR gabungan terus berupaya mencari korban longsor yang terjadi di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Selasa, 21 Januari.
Berdasarkan informasi terakhir, jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 17 orang, sementara sembilan lainnya dinyatakan hilang. Bencana ini disebabkan hujan deras yang mengguyur wilayah Pekalongan sejak Senin lalu, mengakibatkan longsor di beberapa titik.
Proses pencarian korban sempat dihentikan sementara pada Selasa sore karena cuaca buruk. Lokasi longsor di Desa Kasimpar, yang menjadi salah satu titik terdampak paling parah, masih diselimuti kabut tebal dan hujan deras.
Akses menuju lokasi sangat sulit, mengingat Petungkriono merupakan daerah pegunungan dengan medan yang berat. Salah satu kendala utama adalah putusnya jembatan di wilayah Kecamatan Doro, memaksa tim SAR memutar arah melalui Banjarnegara atau Kalibening dengan waktu tempuh hingga tiga jam.
Korban longsor sebagian besar adalah warga setempat dari Desa Kasimpar dan Bumulem. Namun, beberapa korban lainnya diketahui adalah pengunjung wisata yang berada di kawasan Petungkriono saat hujan deras melanda.
Berdasarkan keterangan warga, sejumlah mobil yang terlihat dalam video viral tengah melintas di lokasi saat longsor tiba-tiba terjadi. Mobil-mobil tersebut akhirnya tersapu oleh material longsor dan banjir bandang.
Petungkriono sendiri dikenal sebagai kawasan wisata dengan keindahan alam yang memikat, termasuk hutan lindung yang menjadi habitat bagi hewan langka seperti owa dan lutung.
Namun, hujan deras yang mengguyur sejak awal pekan tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga memporak-porandakan kawasan wisata tersebut. Kejadian longsor di Petungkriono bukan yang pertama, tetapi bencana kali ini dianggap sebagai yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.
Dampak bencana tidak hanya dirasakan di Petungkriono, tetapi juga meluas ke wilayah lain di Kabupaten Pekalongan. Kecamatan Kedungwuni, Wonopringgo, Talun, dan beberapa wilayah lainnya dilaporkan mengalami banjir akibat luapan sungai dari pegunungan.
Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk membantu proses evakuasi dan penanganan bencana. Bupati Pekalongan, Arini Harimurti, juga telah meninjau lokasi terdampak longsor dan banjir.
Pemerintah bersama tim SAR terus berupaya membuka akses menuju lokasi terdampak dan mempercepat proses evakuasi. Namun, cuaca buruk yang masih berlangsung menjadi tantangan utama. Hingga saat ini, data korban meninggal dunia telah diverifikasi dan disimpan di Puskesmas Petungkriono.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat intensitas hujan yang masih tinggi. Pemerintah juga mengingatkan pentingnya mitigasi bencana di kawasan rawan longsor, termasuk di daerah pegunungan seperti Petungkriono.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa bencana alam dapat datang kapan saja, dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci untuk mengurangi risiko yang lebih besar.